Sistem Kerja CVT pada Motor Matic
Kita
akan membahas mengenai continous variable transmision atau yang biasa disingkat atau yang
dikenal sebagai CVT. Secara
garis besar mekanisme kerja antara CVT pada mobil dan juga CVT yang terdapat di
skuter cenderung sama tapi untuk simulasi CVT lebih mendekati simulasi CVT pada
mesin skuter. Karena
hampir mayoritas masyarakat di Indonesia ini punya skuter dengan transmisi CVT.
Pada dasarnya CVT adalah mekanisme penyaluran torsi dari ledakan piston ke roda kendaraan sama seperti mekanisme transmisi matic lainnya. Namun yang membedakan mesin ini menghasilkan perpindahan rasio secara terus-menerus seirama dengan putaran mesin oleh karena itu transmisi ini disebut sebagai continous variable transmision sehingga hal ini dapat meningkatkan kepraktisan kenyamanan dan kualitas berkendara yang lebih baik karena pengendara tidak harus mengatur transmisi.
Ada tiga bagian komponen utama yang memegang peranan penting dalam CVT yang pertama adalah primary sheeve kemudian yang kedua adalah secondary sheeve dan yang ketiga adalah V-Belt. Prinsip kerja ini dimulai dari piston yang menghasilkan power atau input berupa putaran dan tersalurkan melalui kruk-as hingga ke primary sheeve. Dimana pulley ini juga berhubungan langsung dengan secondary sheeve atau kelompok pulley belakang melalui sabuk CVT atau yang disebut dengan V-belt dan berakhir menjadi output pada roda kendaraan. Sebenarnya secara sederhana sistem transmisi ini merupakan sistem transmisi yang simple karena tujuan utama dari transmisi ini hanya menggeser diameter antara ke 2 yaitu pulley pada bagian primary sheeve dan juga pulley pada bagian secondary sheeve. Dimana pada putaran tinggi diameter pulley depan akan membesar hingga ke batas maksimal dan diameter belakang akan mengecil. Hal ini terjadi karena roller pada mangkuk pulley depan bergerak menuju diameter luar yang mengakibatkan terjadinya tekanan pada mangkuk pulley depan dan semakin tinggi putaran mesin maka semakin besar daya sentrifugal yang dihasilkan oleh roller mengakibatkan mangkuk pulley semakin tertekan dan semakin menggeser V-belt kearah diameter luar.
Pergeseran
diameter V-belt
tersebut menghasilkan putaran yang semakin cepat dan tentunya tersalurkan ke
bagian secondary sheeve
atau pulley belakang
tidak hanya sampai di sana pergeseran V-belt pada pulley depan atau primary sheeve
memberikan daya tarik yang memaksa V-belt bergerak ke arah diameter dalam pulley belakang atau
secondary sheeve. Hal
tersebut menghasilkan tekanan pada spring pulley belakang lalu perubahan rasio antara primary dan secondary sheeve menghasilkan putaran
yang semakin cepat dan menjadi daya sentrifugal yang semakin besar lalu daya
sentrifugal ini mendorong
clutch kearah luar yang mengakibatkan gesekan dan menggerakkan clutch
housing lalu putaran tersebut disalurkan lagi melalui as hingga ke roda
kendaraan.
Fungsi spring adalah saat kendaraan mengurangi kecepatan hingga berhenti yang terjadi adalah daya sentrifugal pada roller semakin lemah lalu spring pada pulley belakang ini bertugas menekan pulley dan menggeser V-belt ke posisi semula.
Nah
kurang lebih seperti itulah sistem kerja dari transmisi CVT sekarang kita bahas
dan juga kekurangan dari transmisi ini. Kita bahas dari kelebihannya terlebih dahulu untuk kelebihan
yang pertama adalah perubahan rasio transmisi yang halus karena pada transmisi
ini perubahan rasionya mengikuti putaran mesin. Kelebihan kedua adalah
memberikan kesan Fun to drive bagi pengemudi karena kita diberikan kepraktisan
saat berkendara. Kelebihan
yang ketiga adalah akselerasi yang lebih cepat dibandingkan transmisi lainnya karena
di transmisi ini tidak diperlukan yang namanya gear shifting. Dimana gear shifting itu
memberikan sedikit jeda bahkan
kopling dan juga perpindahan gear
yang mengurangi akselerasi dari kendaraan dan kelebihan yang terakhir yang ke
empat dengan perkembangan CVT
saat ini konsumsi yang dihasilkan oleh transmisi jauh lebih efisien di karenakan ketepatan rasio pulley dengan torsi di RPM tertentu semakin
baik dan semakin seimbang.
Sedangkan kekurangannya untuk yang pertama adalah top speed tidak sebaik transmisi
lainnya karena terdapat banyak gesekan antara belt dan juga pulley kekurangan. Kemudian yang kedua adalah
dibutuhkannya RPM tinggi pada saat start
kendaraan dan kekurangan yang ketiga tidak cocok dipasangkan di kendaraan ber-torsi tinggi. Lalu ada kekurangan yang
keempat yang terakhir adalah transmisinya yang tidak bisa diatur khususnya
untuk CVT di kendaraan motor matic atau skuter yang menyebabkan kendaraan ini tidak
cocok digunakan di daerah-daerah tinggi atau daerah pegunungan.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar untuk "Sistem Kerja CVT pada Motor Matic"
Posting Komentar