Perbedaan Sistem Injeksi dengan Karburator Manakah yang Lebih Efisien


Kita tahu kalau bensin adalah bahan bakar agar mesin kendaraan kalian dapat menyala untuk mengatur bensin supaya bisa disuplai ke mesin ada namanya sistem bahan bakar. Pada motor sendiri ada dua jenis sistem bahan bakar yang dipakai yakni sistem karburator dan sistem injeksi.

Lalu bedanya dari kedua sistem ini apa sih?




Pertama dari cara kerjanya kedua sistem ini berbeda karburator merupakan sistem bahan bakar konvensional yang masih menggunakan efek bernoulli. Efek bernoulli merupakan efek penurunan tekanan di dalam aliran gas atau fluida jadi ketika udara mengalir di dalam intake terjadi penurunan tekanan. Penurunan tekanan tersebut menyedot bensin sehingga bensin dapat bercampur dengan udara yang menuju ke intake. Sedangkan sistem injeksi tidak lagi menggunakan efek bernoulli injeksi sudah menggunakan perhitungan real time jadi untuk menentukan volume bensin dibutuhkan oleh mesin. Sistem injeksi akan menghitung berapa volume udara yang masuk ke ruang bakar dan berapa sudut bukaan gas temperatur mesin hingga posisi piston.

Jadi mana ya lebih unggul dan efisien?

Sudah jelas sistem injeksi lebih unggul dan efisien karena karburator hanya memanfaatkan perbedaan tekanan sementara sistem injeksi lebih banyak variabelnya sehingga kadar bensin yang dicampur ke udara intake tentu lebih akurat pada sistem injeksi. Hal tersebut akan berdampak pada kinerja mesin yang efisien serta bahan bakar lebih irit dan tenaganya juga tidak drop lalu emisinya juga lebih bersih.

 


Kedua dari segi perawatannya banyak yang bilang sistem injeksi itu rumit perawatannya justru menurut saya sistem injeksi lebih awet karena dari banyak pengalaman motor-motor yang menggunakan sistem injeksi punya performa lebih stabil meski tidak diservis. Hal itu disebabkan karena minimnya komponen mekanis pada sistem injeksi sehingga lebih awet namun bukan berarti sistem injeksi free maintenance. Sistem injeksi yang mayoritas membutuhkan kelistrikan sangat dipengaruhi oleh aki yang optimal sehingga motor-motor yang sudah injeksi akinya wajib sehat. Tentunya berbeda dengan karburator yang sama sekali tidak butuh listrik sehingga karburator tetap bekerja dengan optimal.

 


Dari segi perawatannya memang benar sistem injeksi lebih susah karena kita butuh alat khusus untuk membersihkan injektor serta pengetahuan yang mumpuni terkait sistem injeksi pada tiap motor dimana tiap motor punya skema injeksi yang beda-beda. Hal ini membuat kita para pemilik motor injeksi tidak bisa menservis motor kita sendiri alias harus kebengkel kalau karburator itu gampang kita sebagai pemilik juga bisa membongkarnya sendiri tanpa takut salah karena mekanisme karburator pada motor terbilang sederhana dan kita cuma butuh obeng untuk membongkar dan membersihkannya



Terakhir karburator lebih mudah diotak-atik karena seperti yang saya bilang sebelumnya karo sistem ini pakai komponen mekanis jadi kita bisa mengatur setelan bahan bakar yang irit atau yang boros. Untuk meningkatkan power mesin kita juga hanya perlu mengganti saluran main port dengan ukuran lebih besar yang tentu saja ini bisa kita ganti sendiri. Sementara pada sistem injeksi untuk mengatur setelannya kita harus melakukan remaping pada Ecu. Yang dimaksud remaping pada Ecu adalah memprogram ulang Ecu sehingga kita dapat menyeting suplai bahan bakar supaya lebih banyak lagi agar performanya naik namun itu tidak bisa kita lakukan sendiri hanya orang-orang yang sudah berpengalaman yang bisa melakukan remaping ini dengan aman. Nah itulah tiga perbedaan inti dari sistem injeksi dan karburator semakin menambah wawasan kita semua terimakasih semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar untuk "Perbedaan Sistem Injeksi dengan Karburator Manakah yang Lebih Efisien"