Cara Kerja Slipper Clutch



Fungsi kopling atau clutch kendaraan pada dasarnya adalah untuk memutus atau menyambungkan putaran. Kopling lapis atau multiplek lechter digunakan pada sepeda motor manual atau bebek untuk memutus atau menyambungkan putaran dari mesin. Plat tersebut terdiri dari plat kopling dan plat kampas kopling atau friction klik dalam satu set. Kopling manual dapat memiliki beberapa pasang plat yang disusun secara bergantian. Kampas kopling akan terus terkunci dengan rumah kopling yang terhubung dengan mesin. Sementara plat kopling terkunci dengan center gear yang terhubung dengan gearbox. Dalam keadaan normal plat kopling dan kampas kopling akan terkunci atau terhubung satu sama lain karena ada per yang menekan plat penekan kopling. Ketika pedal kopling ditarik plat penekan akan ikut tertarik menyebabkan terpisahnya 4 kopling dengan kampas kopling. Putaran dari rumah kopling yang terpasang dengan kampas kopling tidak lagi terhubung dengan 4 kopling yang terhubung dengan gearbox.




Slipper clutch adalah kopling biasa yang memiliki tambahan bagian berupa benjolan yang membantu mengatur pemisahan plat kopling dengan kampas kopling. Benjolan-benjolan tersebut terdapat pada center gear dan plat penekan yang dapat saling mengunci ketika berakselerasi dan juga bergerak ke arah berlawanan ketika mengalami penurunan kecepatan atau deselerasi. Setiap benjolan memiliki kemiringan dengan sudut tertentu agar plat tekan dapat bergeser atau sleep terhadap centre gear. Ketika berakselerasi dayanya mengalir di rumah kopling ke kampas kopling plat kopling dan plat penekan sehingga sudut antara kedua benjolan membuat plat penekan dan center gear saling mengunci karena gaya reaksi dari center gear mengarah ke dalam plat penekan. Saat melepaskan gas momen inersia pada roda akan mengalir kembali ke arah kruk as yang dayanya lebih kecil. Putaran balik atau bektor ini menyebabkan gaya reaksi yang mendorong plat penekan kearah luar sehingga 4 kopling dan kampas kopling bergerak saling menjauh menyebabkan berkurangnya gesekan antara kedua plat tersebut. Putaran balik akan semakin besar jika pengendara juga menurunkan gigi karena pada level gigi yang lebih rendah rasionya lebih besar sehingga putar poros primer gearbox yang terhubung dengan center gear akan semakin tinggi. Semakin besar putaran baliknya plat penekan akan terdorong ke posisi yang paling jauh sehingga gesekan antara plat kopling dan kampas kopling menjadi sangat rendah atau benar-benar terputus. Sementara pada kopling lapis biasa jika tuas kopling tidak ditarik daya sisa pada roda akan kembali lagi ke kruk as dan dayanya akan digunakan untuk memaksa piston melakukan langkah hisap buang dan tekan. Proses pembuangan energi dari roda belakang ke kruk-as untuk melakukan langkah hisap tekan dan buang ini disebut engine brake atau pengereman oleh mesin, jadi plat slipper clutch akan bekerja mendorong plat penekan ketika energi kinetik pada roda belakang mengalir kembali ke arah kruk-as melalui center gear karena daya yang dihasilkan oleh mesin lebih rendah daripada daya yang tersimpan oleh roda selama berakselerasi. Semakin besar perbedaan daya antara gearbox dengan kruk as semakin longgar pula jarak antara plat penekan dengan center gear.

Kelebihan dari mekanisme ini adalah pengendara tidak perlu lagi menekan kopling ketika menurunkan kecepatan karena dibantu oleh slipper clutch, Oleh karena itu kopling ini juga disebut assist slipper clutch. Selain membantu pengendara memutus putaran gearbox fungsi utama slipper clutch adalah melindungi mesin dari putaran yang berlebihan atau overlapping dan juga tidak menghambat putaran roda belakang terutama pada kendaraan yang melaju di tikungan tajam dimana pengendara melakukan penurunan gigi secara signifikan . Daya dari roda belakang tidak akan tertahan oleh mesin roda tidak akan mengalami slip sehingga beban mesin karena engine brake juga berkurang.

Kekurangan satu-satunya dari mekanisme ini adalah pada kondisi darurat ketika engine break sangat diperlukan untuk mengurangi kecepatan, namun kondisi seperti ini sangat jarang terjadi sehingga pengaruhnya terhadap keamanan pengendara sangat kecil. Mekanisme ini sebenarnya dapat diterapkan pada motor apapun yang menggunakan kopling lapis karena hanya tinggal menambahkan benjolan bersudut tertentu ke plat penekan dan center gear tanpa perlu merubah lagi komponen-komponen yang lain sehingga seharusnya menjadi fitur standar pada motor berkopling.

Terimakasih Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar untuk "Cara Kerja Slipper Clutch"